Senin, Desember 07, 2009

aku lupa kapan kita merdeka
bebas berkarya dan bersukaria
bebas berfikir dan mengalir
bebas derita dan rasa lapar
kau lihat…
serentengan manusia menunggu
‘tuk membawa pulang segenggam beras
sementara anak-anak mengantri sekedar mendapat minyak tanah
wuih… lalu dengan apa menggoreng lauk?
karena minyak goreng meroket meninggalkan jelata
ooo… inikah kemerdeklaan yang dulu diperjuangkan
atau memang kita tak pernah merdeka?
Kampus UNYIL, 27 Agustus 2007

menulis

aku menulis karena aku bisa
menampar kenistaan dengan goresan tinta
menukik kedalaman jiwa tanpa menyentuhnya
aku hanya menulis bukan karena takut
keperkasaan jiwa dan kebebasan berfikir
mengirimku dalam belantara karya
menulis bukan untuk menghindar dari medan perang
sebab mata pena ini lebih tajam dari mata pedang
yang menghunus kedalaman berfikir
membinasakan kebodohan massal
lewat tulisan aku berjuang
lewat tulisan aku ada
Dekanat FISE UNYIL, 5 Oktober 2007

Puasa sepanjang masa

aku lupa kapan aku berpuasa
bahkan sesuap nasipun enggan mampir ditenggorokan
hanya sekelibat cibiran yang meski aku telan
pahit…
aku lupa apa aku berpuasa
memulung asa di hamparan harta
namun tak pernah sedikitpun berfoya-foya
sementara sikaya raya sibuk menebar rupiah
entah pada siapa
Perpust. UIN Suka, 24 September 2007

Manusia sejatinya...

Aku ingin masuk ke dunia malaikat
Mengabdi kepada_Nya tanpa sedikitpun mambantah
Tapi aku terjerembab dalam serakah dunia iblis
Yang selalu memberontak karena merasa diri
pusat kebenaran sejati
28 Februari 2008, masjid UGM

27 Mei

Suatu ketika di pagi yang dingin,
Pelupuk masih juga enggan membuka,
menyambut gilang gemilang hari
suatu hari di pagi yang segar
menyambut angsa menari
menapaki aliran sungai yang kotor dan bau
suatu hari di pagi berseri
ketika cita-cita membuncah
menyambut kebahagiaan abadi
tapi…
suatu hari di pagi yang buram
bumi menghempaskan asa yang tersisa
menenggelamkan cinta yang pernah ada
menghancurkan benda, mencerabut nyawa
Ooo… kiranya Tuhan murka atas setiap kenikmatan dosa
Yang menodai setiap aliran darah kita
Setiap tarikan nafas kita
Setiap detik menuju kematian kita
Beribu jiwa melayang, berjuta bangunan berantakan, berjuta harta hilang, tak terhitung asa terbuang
Tuhan…., inikah pesan yang Kau lempar
atas kecongkakan umat_Mu?
Atau…
harga sebuah peringatan maha kuasa_Mu
atas makhluk lemah ini?
Jelang 2th gempa, 16 Mei 2008, Q-Pooh

Risalah Batu

Batu tak selamanya jadi batu
Tergerus usia… tersapu angin…. Terkikis air
Bila waktunya, ia pun rapuh… hancur lebur
2008, Q-Pooh

Selasa, Juli 28, 2009

inginku

Aku berdiri dalam lingkaran bayangmu
Enggan tinggalkan segala keteduhan
Aku duduk dalam hembusan nafasmu
Menyejuki galau hati yang semakin menyiksa
Aku tidur dalam pelukan mimpimu
Mengajak terbang keangkasa tak bertepi… tak kembali…
Bersama….
Q-Pooh

Senin, Juli 27, 2009

tuhan bicara

Berbicaralah pada matahari ketika kelam menyelimuti bumi
Di mana kuasanya?
Tanya pada bulan saat surya menantang
Di mana keanggunannya?
Carilah bintang saat awan berkuasa atas langit
Di mana ia sembunyi?
Namun…
Jangan bertanya pada Tuhan… di mana Ia
Sebab Ia selalu melihat, mengawasi dan menjagamu
(tapi kita terlupa dan melupakan_Nya)
2008, Vredeburg yk

BINTANG

Aku bukan seorang bintang
yang memancarkan pesona
Pada sekelebat manusia di jalan raya
Aku bukan sebuah bintang
yang menghiasi angkasa raya
Kerlip menyapa pada setiap rumput melambai
Aku tak ingin menjadi bintang…
Yang adanya selalu dinanti kejatuhannya
Apa enaknya jadi bintang????
2008, Vredeburg yk

dendam

Hembusan bayu tak kan mampu mendinginkan hati
Ketika dendam memenuhi jiwa
Bahkan air suci hanya sekedar air yang menyapu kotoran
Kotoran bumi.
Tapi hati… menyimpan kesumat… menyala… membara
Entah sampai kapan akan padam… mati
7 mei 2008, Rektorat UNYIL

MIMPI

Aku bermimpi tentang cinta
Membawa senyum dan damai di antara sesama
Aku bermimpi tentang kesejahteraan
Menghadirkan berjuta kreasi tanpa rasa takut, lapar

Aku bermimpi tentang keadilan
Menghapus hierarki sosial,
yang menginjak dan menghinakan kaum miskin
aku bermimpi tentang kemakmuran
mencetak generasi cerdas bermoral
aku bermimpi tentang mimpi….
Akankah mimpiku jadi kenyataan???
5 Mei 2008, Rektorat UNYIL

SEMPURNA

Apa artinya sempurna,
ketika syahwat dunia membutakan hati
adakah sifat sempurna
saat gemerlap moral di selubungi dosa-dosa
yang disimpan demi kehormatan
kemunafikan menutupi wajah kita
kapan kita harus jujur
siapa yang punya kesempurnaan itu?
4 Mei 2008, Rektorat UNYIL

APA YANG KAU CARI SAHABAT

Apa yang kau cari sahabat
Ketika cahaya benderang tepat di hadapmu
Mengapa kau menengok sahabat
Saat lurus jalanmu akan mengantarmu ke firdaus?...
Entahlah….
Mungkin jalan melingkar yang kau cari
Sembari mengajak belahan hatimu
‘tuk sujud padanya
Atau memang syahwat dunia yang membutakanmu
Menenggelamkanmu dalam megahnya dunia
Atas nama cinta…!!!!
1 Mei 2008, Rektorat UNYIL

BUSUK

Busuk… menyengat dalam tumpukan bunga
Mengapa harus disembunyikan bangkai itu
Dalam harumnya bunga_kasih
Lihatlah… wangi itu telah sirna oleh siraman busuk bangkai_mu
sampai kapan bangkai itu ‘kan kau simpan?
Sampai wangi bunga hanya tinggal kenangan?
Ah… egoisnya kamu…

Kubur saja bangkai_mu di belantara pertaubatan
Beralaskan permadani sujud_mu
1 Mei 2008, Rektorat UNYIL

SUARA BEDUG YANG HILANG

Bedug bertalu memanggil umat
‘tuk menghadap penguasa raya
Surya menelisik di rerimbunan awan
Tenggelam dalam pelukan malam
Melangkah si tua menjinjing sajadah
Tertatih di jalanan
Benderang… lengang… sunyi… senyap
Bedug bertalu memanggil umat…
Ke mana suara adzan itu…
Suara raya yang menghimpun segenap umat
Tuk bersua dengan sang khalik maha cipta rencana
Si tua merangsek kepelataran surga
Menghimpun pahala ‘tuk bekal akhirat
Tak jua suara adzan terdengar….
Dan bedug masih juga bertalu
Q-Pooh

SAMBUT AKU

(ingin) ku ketuk (kembali) pintu hatimu
Setelah sekian lama tak bersua
Berharap sambutan santun dari kerinduan yang membuncah
Tersungging senyum ramah menyejukkan jiwa
Q-Pooh

BUMI

Embun tak jua beranjak… menyelimuti bumi
Sejuk… dingin… tak jua ku temui sinaran surya
Yang hendak menyapa bumi
Apa ini???, cemburukah embun,
hingga tak rela bumi di buai hangatnya surya
atau embun ingin selalu memeluk bumi?
Bumi diam… nikmati buaian embun
Tak ingin bumi berontak
Sebab.. kehangatan surya pasti akan datang
Menelan embun tak berbekas
9 Agustus 2007, Q-Pooh

Selasa, Juni 16, 2009

nostalgia

Ingin ku kembali dalam perjalanan lama
Menggali sejuta kenangan yang terpendam
Membongkar kisah manis yang terkubur… bersama waktu
Bingkai foto kusam… hitam putih… berdebu
Saksi bisu beribu warna… ceria…
Q-Pooh

hadirku

Aku hadir dalam setiap mimpi indahmu
Bergandengan tangan meniti alur kehidupan
yang selalu berubah
nikmati pepohonan hijau, rindang memeduhi hati
yang berbunga
rasakan semilir angin surga, sejuk…
damai… segarkan kehampaan
kau hadir dalam setiap desahan nafasmu
mengalir dalam nadi kehidupan penuh makna
memenuhi ruang kosong kehampaan
memberi ruh semangat dalam cinta
31 Maret 2007, Q-Pooh

Sabtu, Juni 06, 2009

cahaya maha cahaya

Cahaya maha cahaya
Berpendar… menelisik di relung hati
Melewati celah kecil kesyirikan…
Menerangi kegelapan.. azab… nista…
Ku rindukan pancaran keindahan_Mu
Menerangi lorong-lorong gelap
Penuh dusta… kemunafikan
Angin… hujan… badai…
tak pernah menghapus dan memadamkan cahaya
karena kekekalan yang Ia punya
keabadian menyelimuti_Nya
karena Dia cahaya maha cahaya
17 April 2007, Q-Pooh

berubah dan merubah

Menggantung dalam keputusasaan tanpa jelas arah tujuan
Gelap menyelimuti di setiap langkah kaki berjalan
Tanpa terang… berjalan… dan terus berjalan… tidak peduli
Sudah terlupakan betapa indahnya cahaya
Sinaran dapat menghadirkan warna-warni kehidupan
Bianglala menyapa… syahdu terasa
Tapi… kita terbuai oleh kegelapan
Tanpa pilihan… tanpa tantangan…
tanpa cahaya… tanpa perubahan…
mandeg…. Mati….
Perubahan adalah keniscayaan
16 April 2007, Q-Pooh

entas{kan} dari...

Dalam rimbun keangkuhan aku berjalan
Menapaki parit-parit kedengkian, licin… suram
Bisikan nafsu bersautan, memelekku
Nafas syetan semilir di antara dedaunan angkara murka

Cahaya rembulan membuka mataku
Kunang-kunang memberi asa
Akan datangnya cahaya maha cahaya
Yang mampu menyeretku dari belantara kebiadaban
Q-Pooh

ANGIN [Lalu????]

Di mana angin… memberi ruh cahaya penuh warna
Sapuan lirih menyejukkan hati.
Penuhi rongga qolbu penuh cinta
Di mana angin… sesak dada oleh kerinduan tiada tara
Linglung oleh pencarian tiada akhir
Angin tak menyapa… berlalu dalam lintasan kebisuan
Tak membekas guratan kasih sayang
Ku tunggu angin… selimuti kehampaan…
Sejuki qolbu… temani dalam jalan tanpa batas
8 April 2007, Q-Pooh

dunia yang congkak atau manusia yang serakah


Pagi buta… rembulan kembali ke peraduan
Menyisakan sinaran terang semalaman
Pagi menyingsing… fajar menampakkan keanggunan
Terangi kegelapan dengan cahayanya yang masih juga redup
Tertutup awan
Kabut tebal menyelimuti bumi
Tak merelakan insan ‘tuk bangun lebih dini
Insan lelap terpekur di atas dipan
Sang surya mengalah… mengintip di jendela
Kabut… redup…
Ayam berkokok dengan congkak
Daun-daun basah oleh belaian embun
Anak kecil terbuai dalam mimpi indahnya… tenang… damai….
Ketika tiba-tiba… bumi menghentak…
Menunjukkan keperkasaannya…
Menggoncang… menggoyang…
Menghempas….
Orang lari tunggang langgang
Bangunan runtuh terkoyakkan… ambruk.. menyakitkan
Bumi marah, bumi murka

Dihempaskannya kecongkakan
Dimusnahkannya kesombongan
Bumi mereda… menyisakan isak tangis memilukan
Menimbun harta benda… mencerabut nyawa…
Meninggalkan kegetiran serta kengerian tak terkira...
Luka menganga di sekujur badan
Menembus tulang… merontokkan hati…
Tercabik hati penuh tanda Tanya…..
Apa yang terjadi dengan bumi… tuhan…
Inikah amarah_Mu… inikah peringatan_Mu… inikah ujian_Mu
Laknatkah ini?. begitu besarkah dosa yang telah kami tabung?
Bersimpuh aku di hadap_Mu Tuhan… Ampuni aku….
Mengenang 27 mei 2006/ 05.55 wib/ 5,9 sr/Q-Pooh

sudah saatnya


Mengubah asa jadi nyata, merindukan keabadian dalam cinta
Hati tergurat oleh luka
Dambakan kekasih, tak jua sirna Awan tak kunjung rintikkan hujan
Ilalang bergoyang musnahkan dahaga
Kerontang bayangi matinya jiwa… nelangsa….
Kini….
Tak kubutuhkan kehadiranmu
Jika hanya menghadirkan luka menganga di sekujur qolbu
Perih… pedih… mati…!!!
4 April 2007,Q-Pooh

HATI



Rembulan menyembul di antara keangkuhan mendung
Ilalang berdansa, iringi hembusan sang bayu
Sirami dahan dengan tetesan embun… malam
Terangi kesenyapan… sang kunang-kunang
Yang indah
Damai terusik kegundahan hati
Warnai malam dengan lamunan
Ingatkan aku dalam masa kecilku
Nyanyian kidung rindu membuai
Orkes hati menari penuh ceria
Visual pujaan hati… menerawang
Iringi serenada gita cinta yang bermakna
Altar kemegahan cinta menjulang
Naungi selasar kepasrahan
Tetes telaga
Indah terasa
Q-Pooh

harimau dalam diri

Galau oleh diri sendiri
Anggap harimau hanya seekor kucing kerdil tak berdaya
Memeliharanya,
merawatnya berharap datang keberuntungan
tapi harimau tetap harimau
liar, buas dan mematikan
siap terkam apa saja, kapan saja, di mana saja
beranak pinak menumpuk mengelilingi tuannya
kelaparan, cium bau anyir darah, daging
melahap sang tuan tanpa ampun
mati… mungkin… suatu saat
21 Febuari 2007, Q-Pooh

sang pujangga

Mencoba menjadi pujangga
Mencoret tinta dalam lembaran kehidupan
Menulis kalimat sakti nan indah dan manis
Berpura-pura jadi romantis
Memaksa menjadi penyair
Merangkai kata tak berbentuk
Menyelipkan makna dalam rerimbunan huruf
Tanpa tahu hakekat dari kalimat
Berlagak menjadi seniman
Bertingkah norak tak kenal aturan
Berekspresi bebas sampai terpuaskan
Tanpa memahami seni bertoleransi
Tak ingin aku jadi pujangga
Tak mau aku seperti penyair
Tak akan aku ikuti seniman
Aku hanya ingin jadi manusia
15 Februari 2007, Q-Pooh

Selasa, Juni 02, 2009

KITA

Kita…bersama… tanpa dia dan mereka
Karena kita adalah satu… kita
Tapi… kau pegi… tinggal aku.. separuh nyawa
Kapan kita bersama.. lagi… kau dan aku… kita…
Berdua… bersama…. Kita
14 Maret 2007, Q-Pooh

Jangan tinggalkan aku

Jangan kau meningggalkanku
dalam kemalangan yang tak bosan menghampiriku
jangan kau campakkan aku
saat kerinduan membuncah di selasar cinta
tapi…
siapa aku yang berani menahan kepergianmu ke istana agung kebahagiaan?
Aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa
Tapi aku mencintai
dalam setiap apa yang ada dalam dirimu
2008, Vredeburg yk

Jumat, Mei 29, 2009

RINDU

Rindu….
Ingin bersua
Sapa kesunyian hati dalam diri
Temui sang pujaan hati
Yang lama pergi
Dekapan hangat penuh mesra
Warnai perjumpaan hati
Impikan firdaus menjulang istana
Noda tersapu oleh lantunan do’a
Obati kegetiran dengan simpuh… sujud
Virus kesyirikan… menggelepar
Insyafi kesalahan
Andai kupertemukan

Nian elok hati berbunga
Tak kuasa menahan bahagia
Iringi hamba sembah sang kuasa
28 februari 2007,Q-Pooh
Sapuan angin menyibak jilbab putihmu,
Terpancar sinaran iman di matamu,
Tersungging senyum ketawadhu’an di bibirmu,
Keteduhan wajahmu, Kelincahanmu,
rona merah memancardi wajahmu meneduhi hati yang terluka
Lantunan dzikir berdendang menyentuh qolbu
2007, Q-Pooh

Kamis, Mei 21, 2009

LUKA LAMA

Luka ini belum sembuh betul
Ketika kita harus berpisah…. Untuk sementara
Tidak ada lagi waktu meredakan sakit ini
Tidak ada lagi orang yang mampu mengobati perihnya hati selain kamu
Kedewasaan sikap dan tulus katamu
Membawa kita dalam suasana damai
Andai ada kesempatan, aku ingin menghaturkan
Beribu bahkan berjuta terima kasih
Atas apa yang kita bina selama ini
Terima kasih sahabat,
Semoga kita tetap menjadi sahabat.
1 Juli 2005, Kemiri Purworejo

Selasa, Maret 24, 2009

untuk yang terkasih

dalam diam kunyatakan sukaku pada angin
biarlah semilir cinta membelai indah hatimu
menyejukkan tanpa dapat melihatnya
mendamaikan dengan kesejukan berselimut do'a
dalam kebimbangan kumantapkan hatiku tuk melihat kebahagiaanmu
meratapi kerianganmu dengan senandung harap
menunai bahagia retas segala sedih yang berlalu

Rabu, Maret 18, 2009

bimbang

Kadang sulit untuk mengerti arti hidup dan kehidupan
Berjalan tanpa arah, ikuti arus zaman… tanpa batas
Mengikuti cahaya… putih, kuning, hijau, merah
Atau apapun itu… asal dapat berjalan
Berjalan berlenggak-lenggok bak peragawati
Di catwalk penuh percaya diri
Merasa anggun dan mempesona
Di bawah sorotan lampu..warna-warni… tak pasti
Akan tetapi… ketika cahaya itu sirna
Mengendap, tertatih di sudut ruang…
Berhenti… sembunyi
Menunggu kembalinya cahaya yang raib…
Entah ke mana
Menunggu … menunggu… dan menunggu…
Sampai kapan… terus menunggu datangnya cahaya kembali
Q-Pooh

ingin

Mencumbui angin dalam kegelapan
Resapan kerinduan menghunjam dada
Racuni pikiran bawah sadar
Ku berjalan di titian asa,
berharap bersua sang dewi di ujung sana
setiap langkah aral melintang
setiap desahan nafas atukan batu mengancam
bertemu … bersua… berjamu di rindang pepohonan
membuka lembaran lama kisah cinta
yang telah kusam… berdebu
mengukir kembali gita cinta yang (pernah) bersemi
di antara kita
12 februari 2007,Q-Pooh

TUHAN

Tuhan… sapa aku dengan senyum,
Belai aku dengan lembut, buai aku dalam kasih
Kiranya aku mengacuhkan setiap perintah_Mu
Maka ingatkan aku dengan ke_Maha Kasih_Mu
Yang begitu tak terbatas
Amin…
2008, Q-Pooh

Minggu, Maret 15, 2009

PERSAHABATAN

Hayalan terlintas menggelayuti sukma
Yang penuh luka
Bersama kalian aku merasa bagai manusia bodoh
Yang harus banyak belajar dan belajar
Bersama kalian
ku coba untuk merenda benang kusut beraneka warna
Untuk satu tujuan,
Membentuk bentangan watak yang indah… harmonis
Semoga….
1 Juli 2005, Kemiri Purworejo

PERJALANAN

Kembali ku melangkah melewati onak penuh duri
melintasi cakrawala tak bertepi
Lelah….
ingin rasanya berhenti menyudahi perjalanan panjang ini
Dalam lamunku.. kutengok masa lalu
Bersamamu penuh keceriaan
Bersamamu penuh kasih sayang
Bersamamu penuh canda dan tawa
Pernah kau berpesan ’jangan menyerah’
Aku tersadar betapa lemahnya aku.
Kutatap lintasan batas perjalananku, semakin dekat
Aku harus menggapainya
Aku harus menaklukannya
Harus dan harus.
Aku tahu di ujung jalan ini akan kembali menemuimu.
Kau akan menyambutku
dengan senyuman paling manis yang kau punya
30 Juni 2005, Kemiri Purworejo

BIRU

Kini ku bisa tersenyum melihat langit biru
Tanpa harus menyibak awan
Dan kini aku tahu bukan hanya biru yang terasa indah
Biru akan semakin elok dengan guratan putih awan
yang menghiasai angkasa
Malam menawarkan keeksotisan yang romantis
tanpa meniadakan biru
ah... memang biru tak selamnya indah
16 Maret 2005, M. Syuhada’

biru

Biru tak selamanya indah,
Ketika harus menyibak awan dari peraduan
Awan yang memayungi manusia dari congkak matahari
Mengapa harus biru,
Padahal ada merah saga di langit senja
Mengapa harus biru padahal gelapnya langit
Terasa indah ketika bintang menggelayut disana
Ah... biru tak selamanya indah
12 Maret 2005, M. Syuhada’

biru

Kini aku ketakutan...
Cukup jauh terasa, tanpa ada kamu di depanku,
tanpa ada tawamu, tanpa ada senyummu
kini aku merasa ketakutan
ketika hati terus digerogoti kehampaan
ketika hati kian berat menahan beban
ketika hati ingin berjumpa
kini aku semakin takut saat kehadiran dirimu
saat senyum merekah di bibirmu
saat tawa kecil menceriakan suasana
akan selalu ketakutan terasa,
sampai semua berakhir
tanpa prasangka, tanpa merasa berdosa
10 maret 2005, Q-Pooh

cinta

Kegundahan hatiku semakin terasa
mendengar tawa_mu, batinku terus berguncang
tak tahu mesti berbuat apa.
Menerawang jauh.. anganku
Menatap deretan awan putih yang tidak beranjak
Seolah batin ingin menyapunya,
tuk melihat birunya langit…tanpa noda
Tak kuasa rasanya mewujudkan asa dihati
Seperti halnya tak kuasanya diri
mengusik deretan awan
Seperti halnya tak kuasanya diri
mengusik kerinduanku
Ah… sampai kapan terus begini
Aku sakit, gelisah, resah … Nelangsa terasa.
M. Ar Rahman UNYIL, 10 Maret 2005

cinta

Dosakah aku mencintai_mu
Ketika tabir hati tersingkap, kerinduan semakin tak tertahan
Aku sadar… betapapun menggebunya perasaan itu
Tapi… kita punya prinsip yang semestinya tidak kita langgar
Entah apa yang akan kita jalani
Komitmen suci harus tercipta
agar dosa tidak semakin bertumpuk
menodai sucinya hati_mu
Beban ini terasa berat, aku harus berbagi
untuk meringankannya.
Bersama kita jinjing semua ini dalam bersihnya niat
dan sucinya tujuan mulia kita
Tujuan….?
Entah apa tujuan kita, kita bahas bersama
Perpust UNYIL, 10 Maret 2004.

di mana aku?

Tertatih meniti tebing tinggi
Deras hujan tak surutkan langkah kecilku
Yang mulai goyah
Nafas terengah oleh desakan udara yang menipis
Kabut tak jua sirna, menyelimuti cahayamu
Ingin kubelah awan ‘tuk melihat wajahmu
Namun jurang itu terlalu dalam, licin, terpeleset, terjerembab dalam gelap
Di mana aku…..
210907, Q_Pooh

masa


Pusaran waktu menindas tiada ampun
Menimpa keangkuhan dalam sekelibatan asa
Ku terpekuk dalam derasnya kemaksiatan kezaliman yang tiada terperi
Terkengadah…….
050907

biar

Biarkan kupu-kupu terbang mencari bunga
Mengepak sayapnya di tengah belantara bunga warna-warni
Biarkan angin berselancar
dalam hangatnya surya yang menerpa bumi
biar… dan hadapi hidupmu apa adanya
260807,Q-Pooh

senyumlah sahabat

Sambut pagi ini dengan senyum sahabatku
Sebab belum tentu mulut ini mampu mengembang
dalam keriangan
Mantapkan langkahmu sebelum kerikil menghambat jalanmu
Bawalah bekal untuk di jalan,
sebab kau tidak tahu adakah warung
yang menjajakan air minum di belantara hidup yang kejam ini
Berkaryalah sahabatku….
Karena karyamulah yang akan terus dikenang
sepanjang hidup manusia
Karena kita tidak tahu apakah tangan, kaki, mata, mulut dan otak kita mampu menari dalam putaran maha karya Sang Pencipta
Bergeraklah sekarang sebelum masa menindas kita.
220807, Q-Pooh

manusia serakah

Rembulan semburat menampakkan kegetiran
Pucat tak terbentuk… menangis semalaman
Oleh keserakahan manusia
Mendung oleh asap pabrik mencekik keriangan malam
Air tak kunjung jatuh ke pelukan bumi
Oleh karena udara tak jua mampu mengangkatnya
Alam dirusak.. dibantai… diperkosa…
Oleh birahi makhluk yang bernama manusia
220807, Q-Pooh

titip


Kutitipkan sebelah sayapku kepadamu kekasih
Simpanlah… karena aku lelah melanglang buana
Terbang dalam maya
Bila saatnya,
ku ingin satu sayapku tertaut dalam endapan qolbu
Bersama kita arungi jagad tanpa batas
Sampai maut merindukan kita
080807, Q-Pooh

istirahatlah kawan


Arus itu terlalu deras untuk kau selami
kawan….
Jangan paksa tubuh mungilmu untuk membelahnya
Merenanginya sama dengan bunuh diri
Istirahatlah kawan…
carilah rakit
‘Tuk menyeberang ke gerbang kemenangan
Lihat kawan…
arus itu mampu menghanyutkan kesombongan
Memporakporandakan keputus asaan
Namun bukan berarti tidak bisa diseberangi
Mundurlah barang satu dua langkah kawan
Bersiaplah ‘tuk meloncat melampaui dua tiga langkahmu
Dan ingatlah kawan…
Arus itu bukan cobaan terberat yang kau temui
Masih banyak gunung yang terjal, lereng yang curam
dan batu besar yang akan melumat ambisimu
Waspadailah itu…
Namun bukan berari kita menafikkan kerikil kecil yang akan menghempaskan kita ke dalam jurang kenistaan
070807

???

Vini titik vidi titik vici titik.
Tak pernah kita konsisten dalam berjuang. Tanya_kennapa??????????????????????????????
060807

rindu ramadhan

ku jumpa (lagi) dengan_mu kekasih
dalam debaran cinta yang dalam
satu tahunpun berlalu,
dan k au hadir di hadapanku
kau masih saja tersenyum manis
menyambut kekasih memadu rindu,
bercengkerama dalam keheningan malam
tak pernah bosan membaca (kembali) surat-surat cinta_mu
mendalami makna demi makna
menyingkap sejuta rahasia kasih sayang_mu
kau masih saja membuka pintu maaf
pada setiap kekasih yang telah mendustakan_mu
yang berkubang dosa, berlumur kemaksiatan,
bertopeng kemunafikan.
Aku malu…
Pantaskah aku menjadi kekasih abadi
Bersanding di pelataran cinta dan damainya surga
Sambut aku kekasihku…. Ramadhan
Q-Pooh, Sambut Ramadhan 1428 H
Rindu Ramadhan

biar sendiri

Temui aku di ujung gang itu
Sementara biarlah aku mencari kunci gembok
Agar kita bisa membuka kenangan indah
yang terkukung dalam gelap
Sabarlah menanti di ujung gang itu
Karena tak jua kutemukan kunci gembok
Hilang entah kemana…
Mungkin terkubur dalam limbah kemunafikan
Tertimbun bungkusan rasa malu
Tertumpuk sampah keputusasaan
Atau mungkin dicuri rasa iri
Terselip di sudut kecurigaan
Entah….
Tunggu aku di ujung gang itu
Namun jika lelah…
pergilah, lupakan ujung gang itu
Dan akan kubongkar peti kenangan itu
Dan biarlah aku mengenangnya
Sendiri…
q-pooh, Agustus 2007

BILAKAH

sayatan ini terasa perih
luka menganga…
oleh pedang keserakahan
oleh pisau angkara murka
oleh mesiu nafsu tak terkendali
debu-debu birahi maya
menodai jaring sel jiwa
meninggalkan bakteri dendam tak terperi
menancap di relung qalbu
menjadi sebuah laten
yang siap menghempas
kapan saja
bilakah sayatan itu tertutup membuang bara kesumat
bilakah hati yang terkoyak dapat tersembuhkan
bilakah bangunan hati dapat kokoh berdiri
berpondasikan kejujuran
bertiang lurusnya moral
berdinding persahabatan
dipayungi atap kedamaian
dihiasi taman eden penuh cinta
sejuk bayu asa penuh cita
bersinar hidayah tak terganti
menuju hidup yang penuh arti
……………………… yang hakiki

Tugas filsafat sejarah, 31 Des 2005

Sabtu, Maret 14, 2009

simpang jalanmu

Kau lihat sahabat, kau berjalan jauh
Mengguratkan garis lurus ke depan
Lurus… jauh… dan semakin jauh
Hingga aku tak lagi dapat melihat pasti
Apakah garis itu masih lurus di ujung jalanmu?
28 Februari 2008, Masjid UGM

kenangan 3

dulu kita bersama merajut kisah yang sadar atau tidak sadar
kita jalin bersama
kadang indah kadang tidak
kadang menyenangkan kadang menyebalkan
kadang manis kadang pahit
kadang membekas kadang terlintas
kadang membuka senyum kadang mengulum kecut
dan tidak ada satu pertikaian yang berarti
dulu kita bersama membentuk keluarga
yang berbeda prinsip
ada pengidola sayid Quthub, ada pengidola Soekarno
ada pengidola Karl Marx, ada pengidola Sin Chan
ada pengidola F4, dan yang lainnya
dan tidak ada satu pertikaian yang berarti
kini masa memisahkan kita...
akan kah kenangan ini tersimpan dalam hati.....
Q-Pooh, 20 februari 2009, (untuk persahabatan PS ‘02)

kenangan 2


kita belajar sejarah....

maka jangan lupakan sejarah

kita membuka kisah....

maka jangan menutupnya

segala kisah yang terukir

menancap dalam pikiran bawah sadar

meninggalkan kisah mendalam

lupakan segala benci

singkirkan rasa iri

buang semua duri

yang menancap dalam hati

lupakan sobat

bukalah kenangan manis yang terekam dalam hati

simpan persahabatan dalam laci cinta

dan ingatlah bahwa kita adalah sahabat

Q-Pooh, 20 Februari 2009, (untuk persahabatan PS ‘02)

kenangan


kubuka kembali kenangan lama

jejak yang tertinggal lewat kepingan kaset yang mulai lusuh

mengirimku dalam lingkaran maya perjumpaan kita

bercengkerama bersama

merajut kisah yang telah lewat...

dimana kau....

sudahkah kesuksesan merenggut kisah persahabatan yang berharga

ataukah rasa malu telah memberangus kita untuk menafikkan persahabatan kita

lupakan itu kawan....

apa dan siapa diri kita

persahabatan yang terjalin takkan pernah lekang ditelan zaman

adakah kau sahabatku merasakan hal yang sama???????

Q-Pooh , 20 Februari 2009, (untuk persahabatan PS ‘02)

Senin, Maret 02, 2009

SEUNTAI MAAF UNTUK 'Rose'

secarik kertas telah mencabik indahnya persahabatan
oleh karena salah paham
rangkaian kata ibarat mata pedang yang menghunjam , melukai hati
pena yang menari adalah luapan emosi tak terkendali
karena rasa iri
maklumat yang tersampaikan adalah suara hati yang kerdil
yang (hanya) memandang hitam putih kehidupan
sumpah serapah yang terjuntai adalah wujud amarah membabi buta
dan kini....
penyesalan menari..
sembari memperolok betapa tololnya diri ini
khilaf yang tercipta menghancurkan dari dalam persahabatan
sujud kumohonkan
sesal kutambatkan
maaf kupintakan
atas semua khilaf dan kegoblokanku
(pantaskah dimaafkan???)

Sabtu, Februari 28, 2009

terluka

kau hadirkan sebuah kisah indah yang sulit kusingkirkan
memahatkan gita cinta yang dalam
yang sulit tuk dihindarkan
kapan kau akan pergi dari hati dan hidupku
pergilah karena aku tidak ingin mengusirmu dari dasar cintaku

Jumat, Februari 13, 2009

katakan

detak jantung tak kan sampai pada telinga
aliran darah tak mampu tertangkap mata telanjang
suara hati hanyalah suara diri

Senin, Februari 09, 2009

di penghujung episode

jalan hidup ibarat drama
kadang tampil kadang rehat
tak pernah selamanya kita beraksi di atas panggung
tak selamanya kita menjadi perhatian
takselamanya kita jadi idola
tak selamanya kita
karena akan ada generasi idola baru
yang akan menebas kita dalam masa
dan kita pun limbung tak berdaya
tak dikenal
dan siapa akan peduli kita??????

Jumat, Februari 06, 2009

hijau

hijau daun
menyala menyambut hujaman rintik hujan
di pagi buta
udara menyejuki setiap makhluk yang merindui
kubersyukur
saat belantara huijau
bukanlah setumpuk
beton
yan teronggok
merampas sejuk
meniadakan segar
kubersyukur
karena hijauku adalah untaian pepohonan
karen hijauku menghadirkan kesegaran

Kamis, Februari 05, 2009

lupa

tak pernah kuingat
kontrak hidupku berkurang
oleh masa yang hilang tak berguna
yang setiap detik terbuang percuma

tak pernah kuingat
hati hitam oleh dosa
noda yang mendera
yang setiap detik makin terbendahara
tak pernah kuingat...!!!!
(dan memang kita melupakan)

M. ALFath Seturan,

Selasa, Januari 27, 2009

pesta demokrasi

pesta dimulai
demokrasi membahana
program berseliweran
uang bertebaran
harta berhamburan
demi sebuah kursi jabatan
rakyat bilang kesempatan
meraup rupiah
tuk sebuah tanda centang
hinggap dari partai ke partai seberang
asal rupiah semakin tebal
caleg bilang hanya modal
jual sawah jual ladang
habiskan harta bobol simpanan
karena jabatan akan mengembalikan
pejabat bilang saatnya cari untung
dari proyek yang semakin menggunung
kembalikan modal menjadi segunung
pedagang mana yang sudi buntung
ooo... inikah demokrasi
yang setiap rupiah sangat berarti
ideologi sudah terkebiri
hati nurani sudah mati
kiranya rakyat tak mau sadar diri
semakin ramai itu korupsi
dan kitalah yang merugi

Selasa, Januari 20, 2009

kenangan masa

kupahatkan kenangku pada pohon harapan
tinggi menjulang menggapai nirwana
menggambarkan kisah yang tertinggal
yang pernah ada...
saat kita bersama
kuukirkan senangku pada bebatuan
munculkan sekilat kasih yang tertancap
dalam..
takkan pernah hilang

kini kan kubongkar kenangan
dengan sebongkah cinta yang tajam
menghianati janji yang terucap

ingin kumasuki hidupmu
dengan cinta sepenuh jiwa

Jumat, Januari 16, 2009

TANGIS PALESTINA

hitamnya hitam
langit tertutup asap mengepul
oleh serakah negara imperialis nomor wahid
ratap tangis berkejaran dengan desing peluru
berlomba dengan luncuran roket-roket jahanam
setiap detik peluru menghardik
setiap detik roket meluncur
setiap detik nyawa melayang
setiap detik jiwa tercerabut
dan di masa itulah jerit tangis
mengiringi langkah sejarah palestina
lalu dimana kita????

Senin, Januari 12, 2009

risalah batu

+
batu takkan selamanya jadi batu
tergerus usia
tersapu hembusan angin
terkikis air
bila waktunya
iapun hancur
berkeping

maaf

seuntai kata
takkan mampu menghapus noda yang mendera sepanjang masa
sekuntum bunga tak kan mampu meredam dosa yang merekat dalam jiwa
adalah kata maaf
yang menggguyur segala khilaf
menyapu tanpa bekas
adalah keikhlasan
yang menyerebak wewangian
mengubur semua dosa
selamat idul fitri

pergi

terbanglah bersama awan yang membenci kehangatan
berlalulah bersama angin melalang buana ke angkasa raya
capai bintang gemintang di jagat tanpa batas
hingga tak satupun aral yang sudi menemui
hingga tak satupun halang yang mau menatap
hingga tak satupun rintang yang akan menjerat
terbanglah...
karena sayapmu akan mengirim bahagia disana

rektorat unyil, 10 nov 08

Senin, Januari 05, 2009

SURAT CINTA UNTUK ADIK


kesenyapan malam
bintang gemintang enggan menampilkan sinarnya
hilang meninggalkan beku
rerumputan malas, meningkahi serangga dengan diam
semakin larut... sunyi
rembulan ogah menawarkan terang
gelap...
lelah mata menatap awan gemawan yang gulita
angkasa lesu meratapi hati yang merindu
adalah kau, adikku..
yang menerangi lorong hati yang gelap
dengan binar cinta yang tiada tara
adalah kau adikku...
yang mampu musnahkan senyap
oleh kasih sayang yang mengaliri padang gersang
kurindukan kau adikku...
dan damailah dalam bahagiamu