rembulan semburat menampakkan kegetiran
pucat tak terbentuk... menangis semalaman
oleh keserakahan manusia
mendung oleh asap pabrik mencekik keriangan malam
air tak kunjung jatuh ke pelukan bumi
oleh karena udara tak jua mampu mengangkatnya
alam dirusak... dibantai... diperkosa
oleh birahi makhluk yang bernama manusia
Sabtu, September 20, 2008
Sabtu, September 06, 2008
Tangga Kehidupan
aku seperti tangga menjulang tinggi ke angkasa
menapaki jalan angin meniti puncak asa
aku seperti tangga lurus menjulang tinggi ke angkasa
menuntun setiap diri yang hendak gapai cita-cita
aku seperti tangga tegar menjulang tinggi ke angkasa
melawan badai yang hendak robohkan raga
aku seperti tangga tegap menjulang tinggi ke angkasa
tak goyah menghantar insan yang ingin hidup mulia
tapi aku hanya tangga yang menjulang tinggi ke angkasa
diinjak dan setelahnya dicampakkan
menapaki jalan angin meniti puncak asa
aku seperti tangga lurus menjulang tinggi ke angkasa
menuntun setiap diri yang hendak gapai cita-cita
aku seperti tangga tegar menjulang tinggi ke angkasa
melawan badai yang hendak robohkan raga
aku seperti tangga tegap menjulang tinggi ke angkasa
tak goyah menghantar insan yang ingin hidup mulia
tapi aku hanya tangga yang menjulang tinggi ke angkasa
diinjak dan setelahnya dicampakkan
Tersesat
tertatih meniti tebing tinggi
deras hujan tak surutkan langkah kecilku
yang mulai goyah
nafas tersengah oleh desakan udara yang menipis
kabut tak jua sirna, menyelimuti cahayamu
ingin ku belah awan 'tuk melihat wajahmu
namun jurang itu terlalu dalam, licin, terpeleset, terjerembab
dalam gelap
di mana aku....
deras hujan tak surutkan langkah kecilku
yang mulai goyah
nafas tersengah oleh desakan udara yang menipis
kabut tak jua sirna, menyelimuti cahayamu
ingin ku belah awan 'tuk melihat wajahmu
namun jurang itu terlalu dalam, licin, terpeleset, terjerembab
dalam gelap
di mana aku....
Langganan:
Postingan (Atom)