Selasa, Juni 16, 2009

nostalgia

Ingin ku kembali dalam perjalanan lama
Menggali sejuta kenangan yang terpendam
Membongkar kisah manis yang terkubur… bersama waktu
Bingkai foto kusam… hitam putih… berdebu
Saksi bisu beribu warna… ceria…
Q-Pooh

hadirku

Aku hadir dalam setiap mimpi indahmu
Bergandengan tangan meniti alur kehidupan
yang selalu berubah
nikmati pepohonan hijau, rindang memeduhi hati
yang berbunga
rasakan semilir angin surga, sejuk…
damai… segarkan kehampaan
kau hadir dalam setiap desahan nafasmu
mengalir dalam nadi kehidupan penuh makna
memenuhi ruang kosong kehampaan
memberi ruh semangat dalam cinta
31 Maret 2007, Q-Pooh

Sabtu, Juni 06, 2009

cahaya maha cahaya

Cahaya maha cahaya
Berpendar… menelisik di relung hati
Melewati celah kecil kesyirikan…
Menerangi kegelapan.. azab… nista…
Ku rindukan pancaran keindahan_Mu
Menerangi lorong-lorong gelap
Penuh dusta… kemunafikan
Angin… hujan… badai…
tak pernah menghapus dan memadamkan cahaya
karena kekekalan yang Ia punya
keabadian menyelimuti_Nya
karena Dia cahaya maha cahaya
17 April 2007, Q-Pooh

berubah dan merubah

Menggantung dalam keputusasaan tanpa jelas arah tujuan
Gelap menyelimuti di setiap langkah kaki berjalan
Tanpa terang… berjalan… dan terus berjalan… tidak peduli
Sudah terlupakan betapa indahnya cahaya
Sinaran dapat menghadirkan warna-warni kehidupan
Bianglala menyapa… syahdu terasa
Tapi… kita terbuai oleh kegelapan
Tanpa pilihan… tanpa tantangan…
tanpa cahaya… tanpa perubahan…
mandeg…. Mati….
Perubahan adalah keniscayaan
16 April 2007, Q-Pooh

entas{kan} dari...

Dalam rimbun keangkuhan aku berjalan
Menapaki parit-parit kedengkian, licin… suram
Bisikan nafsu bersautan, memelekku
Nafas syetan semilir di antara dedaunan angkara murka

Cahaya rembulan membuka mataku
Kunang-kunang memberi asa
Akan datangnya cahaya maha cahaya
Yang mampu menyeretku dari belantara kebiadaban
Q-Pooh

ANGIN [Lalu????]

Di mana angin… memberi ruh cahaya penuh warna
Sapuan lirih menyejukkan hati.
Penuhi rongga qolbu penuh cinta
Di mana angin… sesak dada oleh kerinduan tiada tara
Linglung oleh pencarian tiada akhir
Angin tak menyapa… berlalu dalam lintasan kebisuan
Tak membekas guratan kasih sayang
Ku tunggu angin… selimuti kehampaan…
Sejuki qolbu… temani dalam jalan tanpa batas
8 April 2007, Q-Pooh

dunia yang congkak atau manusia yang serakah


Pagi buta… rembulan kembali ke peraduan
Menyisakan sinaran terang semalaman
Pagi menyingsing… fajar menampakkan keanggunan
Terangi kegelapan dengan cahayanya yang masih juga redup
Tertutup awan
Kabut tebal menyelimuti bumi
Tak merelakan insan ‘tuk bangun lebih dini
Insan lelap terpekur di atas dipan
Sang surya mengalah… mengintip di jendela
Kabut… redup…
Ayam berkokok dengan congkak
Daun-daun basah oleh belaian embun
Anak kecil terbuai dalam mimpi indahnya… tenang… damai….
Ketika tiba-tiba… bumi menghentak…
Menunjukkan keperkasaannya…
Menggoncang… menggoyang…
Menghempas….
Orang lari tunggang langgang
Bangunan runtuh terkoyakkan… ambruk.. menyakitkan
Bumi marah, bumi murka

Dihempaskannya kecongkakan
Dimusnahkannya kesombongan
Bumi mereda… menyisakan isak tangis memilukan
Menimbun harta benda… mencerabut nyawa…
Meninggalkan kegetiran serta kengerian tak terkira...
Luka menganga di sekujur badan
Menembus tulang… merontokkan hati…
Tercabik hati penuh tanda Tanya…..
Apa yang terjadi dengan bumi… tuhan…
Inikah amarah_Mu… inikah peringatan_Mu… inikah ujian_Mu
Laknatkah ini?. begitu besarkah dosa yang telah kami tabung?
Bersimpuh aku di hadap_Mu Tuhan… Ampuni aku….
Mengenang 27 mei 2006/ 05.55 wib/ 5,9 sr/Q-Pooh

sudah saatnya


Mengubah asa jadi nyata, merindukan keabadian dalam cinta
Hati tergurat oleh luka
Dambakan kekasih, tak jua sirna Awan tak kunjung rintikkan hujan
Ilalang bergoyang musnahkan dahaga
Kerontang bayangi matinya jiwa… nelangsa….
Kini….
Tak kubutuhkan kehadiranmu
Jika hanya menghadirkan luka menganga di sekujur qolbu
Perih… pedih… mati…!!!
4 April 2007,Q-Pooh

HATI



Rembulan menyembul di antara keangkuhan mendung
Ilalang berdansa, iringi hembusan sang bayu
Sirami dahan dengan tetesan embun… malam
Terangi kesenyapan… sang kunang-kunang
Yang indah
Damai terusik kegundahan hati
Warnai malam dengan lamunan
Ingatkan aku dalam masa kecilku
Nyanyian kidung rindu membuai
Orkes hati menari penuh ceria
Visual pujaan hati… menerawang
Iringi serenada gita cinta yang bermakna
Altar kemegahan cinta menjulang
Naungi selasar kepasrahan
Tetes telaga
Indah terasa
Q-Pooh

harimau dalam diri

Galau oleh diri sendiri
Anggap harimau hanya seekor kucing kerdil tak berdaya
Memeliharanya,
merawatnya berharap datang keberuntungan
tapi harimau tetap harimau
liar, buas dan mematikan
siap terkam apa saja, kapan saja, di mana saja
beranak pinak menumpuk mengelilingi tuannya
kelaparan, cium bau anyir darah, daging
melahap sang tuan tanpa ampun
mati… mungkin… suatu saat
21 Febuari 2007, Q-Pooh

sang pujangga

Mencoba menjadi pujangga
Mencoret tinta dalam lembaran kehidupan
Menulis kalimat sakti nan indah dan manis
Berpura-pura jadi romantis
Memaksa menjadi penyair
Merangkai kata tak berbentuk
Menyelipkan makna dalam rerimbunan huruf
Tanpa tahu hakekat dari kalimat
Berlagak menjadi seniman
Bertingkah norak tak kenal aturan
Berekspresi bebas sampai terpuaskan
Tanpa memahami seni bertoleransi
Tak ingin aku jadi pujangga
Tak mau aku seperti penyair
Tak akan aku ikuti seniman
Aku hanya ingin jadi manusia
15 Februari 2007, Q-Pooh

Selasa, Juni 02, 2009

KITA

Kita…bersama… tanpa dia dan mereka
Karena kita adalah satu… kita
Tapi… kau pegi… tinggal aku.. separuh nyawa
Kapan kita bersama.. lagi… kau dan aku… kita…
Berdua… bersama…. Kita
14 Maret 2007, Q-Pooh

Jangan tinggalkan aku

Jangan kau meningggalkanku
dalam kemalangan yang tak bosan menghampiriku
jangan kau campakkan aku
saat kerinduan membuncah di selasar cinta
tapi…
siapa aku yang berani menahan kepergianmu ke istana agung kebahagiaan?
Aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa
Tapi aku mencintai
dalam setiap apa yang ada dalam dirimu
2008, Vredeburg yk