Senin, Desember 07, 2009

aku lupa kapan kita merdeka
bebas berkarya dan bersukaria
bebas berfikir dan mengalir
bebas derita dan rasa lapar
kau lihat…
serentengan manusia menunggu
‘tuk membawa pulang segenggam beras
sementara anak-anak mengantri sekedar mendapat minyak tanah
wuih… lalu dengan apa menggoreng lauk?
karena minyak goreng meroket meninggalkan jelata
ooo… inikah kemerdeklaan yang dulu diperjuangkan
atau memang kita tak pernah merdeka?
Kampus UNYIL, 27 Agustus 2007

menulis

aku menulis karena aku bisa
menampar kenistaan dengan goresan tinta
menukik kedalaman jiwa tanpa menyentuhnya
aku hanya menulis bukan karena takut
keperkasaan jiwa dan kebebasan berfikir
mengirimku dalam belantara karya
menulis bukan untuk menghindar dari medan perang
sebab mata pena ini lebih tajam dari mata pedang
yang menghunus kedalaman berfikir
membinasakan kebodohan massal
lewat tulisan aku berjuang
lewat tulisan aku ada
Dekanat FISE UNYIL, 5 Oktober 2007

Puasa sepanjang masa

aku lupa kapan aku berpuasa
bahkan sesuap nasipun enggan mampir ditenggorokan
hanya sekelibat cibiran yang meski aku telan
pahit…
aku lupa apa aku berpuasa
memulung asa di hamparan harta
namun tak pernah sedikitpun berfoya-foya
sementara sikaya raya sibuk menebar rupiah
entah pada siapa
Perpust. UIN Suka, 24 September 2007

Manusia sejatinya...

Aku ingin masuk ke dunia malaikat
Mengabdi kepada_Nya tanpa sedikitpun mambantah
Tapi aku terjerembab dalam serakah dunia iblis
Yang selalu memberontak karena merasa diri
pusat kebenaran sejati
28 Februari 2008, masjid UGM

27 Mei

Suatu ketika di pagi yang dingin,
Pelupuk masih juga enggan membuka,
menyambut gilang gemilang hari
suatu hari di pagi yang segar
menyambut angsa menari
menapaki aliran sungai yang kotor dan bau
suatu hari di pagi berseri
ketika cita-cita membuncah
menyambut kebahagiaan abadi
tapi…
suatu hari di pagi yang buram
bumi menghempaskan asa yang tersisa
menenggelamkan cinta yang pernah ada
menghancurkan benda, mencerabut nyawa
Ooo… kiranya Tuhan murka atas setiap kenikmatan dosa
Yang menodai setiap aliran darah kita
Setiap tarikan nafas kita
Setiap detik menuju kematian kita
Beribu jiwa melayang, berjuta bangunan berantakan, berjuta harta hilang, tak terhitung asa terbuang
Tuhan…., inikah pesan yang Kau lempar
atas kecongkakan umat_Mu?
Atau…
harga sebuah peringatan maha kuasa_Mu
atas makhluk lemah ini?
Jelang 2th gempa, 16 Mei 2008, Q-Pooh

Risalah Batu

Batu tak selamanya jadi batu
Tergerus usia… tersapu angin…. Terkikis air
Bila waktunya, ia pun rapuh… hancur lebur
2008, Q-Pooh