Senin, Desember 07, 2009

27 Mei

Suatu ketika di pagi yang dingin,
Pelupuk masih juga enggan membuka,
menyambut gilang gemilang hari
suatu hari di pagi yang segar
menyambut angsa menari
menapaki aliran sungai yang kotor dan bau
suatu hari di pagi berseri
ketika cita-cita membuncah
menyambut kebahagiaan abadi
tapi…
suatu hari di pagi yang buram
bumi menghempaskan asa yang tersisa
menenggelamkan cinta yang pernah ada
menghancurkan benda, mencerabut nyawa
Ooo… kiranya Tuhan murka atas setiap kenikmatan dosa
Yang menodai setiap aliran darah kita
Setiap tarikan nafas kita
Setiap detik menuju kematian kita
Beribu jiwa melayang, berjuta bangunan berantakan, berjuta harta hilang, tak terhitung asa terbuang
Tuhan…., inikah pesan yang Kau lempar
atas kecongkakan umat_Mu?
Atau…
harga sebuah peringatan maha kuasa_Mu
atas makhluk lemah ini?
Jelang 2th gempa, 16 Mei 2008, Q-Pooh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR SARAN DAN SUMBANGAN KARYA ANDA AKAN MEMPERKAYA KHASANAH SASTRA INDONESIA