Sabtu, Juni 06, 2009

dunia yang congkak atau manusia yang serakah


Pagi buta… rembulan kembali ke peraduan
Menyisakan sinaran terang semalaman
Pagi menyingsing… fajar menampakkan keanggunan
Terangi kegelapan dengan cahayanya yang masih juga redup
Tertutup awan
Kabut tebal menyelimuti bumi
Tak merelakan insan ‘tuk bangun lebih dini
Insan lelap terpekur di atas dipan
Sang surya mengalah… mengintip di jendela
Kabut… redup…
Ayam berkokok dengan congkak
Daun-daun basah oleh belaian embun
Anak kecil terbuai dalam mimpi indahnya… tenang… damai….
Ketika tiba-tiba… bumi menghentak…
Menunjukkan keperkasaannya…
Menggoncang… menggoyang…
Menghempas….
Orang lari tunggang langgang
Bangunan runtuh terkoyakkan… ambruk.. menyakitkan
Bumi marah, bumi murka

Dihempaskannya kecongkakan
Dimusnahkannya kesombongan
Bumi mereda… menyisakan isak tangis memilukan
Menimbun harta benda… mencerabut nyawa…
Meninggalkan kegetiran serta kengerian tak terkira...
Luka menganga di sekujur badan
Menembus tulang… merontokkan hati…
Tercabik hati penuh tanda Tanya…..
Apa yang terjadi dengan bumi… tuhan…
Inikah amarah_Mu… inikah peringatan_Mu… inikah ujian_Mu
Laknatkah ini?. begitu besarkah dosa yang telah kami tabung?
Bersimpuh aku di hadap_Mu Tuhan… Ampuni aku….
Mengenang 27 mei 2006/ 05.55 wib/ 5,9 sr/Q-Pooh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR SARAN DAN SUMBANGAN KARYA ANDA AKAN MEMPERKAYA KHASANAH SASTRA INDONESIA