Rabu, Agustus 27, 2008

Masjid Laba-laba

perkasanya engkau, bak tembok China
membentengi kejahiliyahan masa
megah meneduhi cakrawala hati
memancarkan cahaya keimanan
yang tak pernah padam... ditelan zaman

tempat beratus bahkan berjuta manusia
melepas kerinduan dengan kekasihnya
tempat tumbuhnya bibit peretas peradaban

.... sepuluh tahun yang lalu

kini..
tembok itu telah rapuh
digerogopti kecongkakan nafsu
tiada lagi benteng kejahiliyahan
karena kuita adalah kaum jahiliyah baru
dan kini...
cahaya itu telah redup
ditutupi awan kekufuran
tertiup badai kemungkaran
tiada lagi kekasih yang kita rindukan
kecuali birahi dunia yang maya

dan lebih menyakitkan
kini...
telah lahir kader-kader penghancur
yang semakin jauh darimu
tiada lagi yang mau menyentuh
menyampaikan salam rindu
kepada kekasih abadi
yang dengan kerendahan hati bersimpuh di dalammu
dan kini kau menjelma menjadi masjid laba-laba

2 komentar:

  1. dunia telah menenggelamkan dalam syahwat dunia yang semakin jauh dari tuhan. tul..khan?

    BalasHapus
  2. memang, bener kata frederick nietsche tuhan telah mati di hati umat manusia.

    BalasHapus

KOMENTAR SARAN DAN SUMBANGAN KARYA ANDA AKAN MEMPERKAYA KHASANAH SASTRA INDONESIA