Minggu, Agustus 10, 2008

mahadaya

remuk batin dalam kegalauan
ingatkan betapa rapuh raga tanpa jiwa
sunyi senyap tanpa makna
tertimbun sampah pikiran
yang menggerogoti cermin keTuhanan

dalam sunyi, angin menyapa
wangi semerbak lantunan do'a
iringi hati menyentuh nurani

nanar tangis semalaman
oleh kehinaan
violet qolbu
ingkari ke-esaan Tuhan Sang Perkasa
angkuh, angkara murka, sombong, dusta
nostalgia tak bermakna
tanpa pengakuan pada sang Penguasa
inilah hidup, hanya miliknya

1 komentar:

  1. Assalamu'alaykum bang andrea. kuang ke "dawai hati" ikam neh aku buat lagu?.agik nak nganju2 muat demo nih kali aja ntar ade juak band ngetop dari belitong AaMiin.

    BalasHapus

KOMENTAR SARAN DAN SUMBANGAN KARYA ANDA AKAN MEMPERKAYA KHASANAH SASTRA INDONESIA