Ingin ku kembali dalam perjalanan lama
Menggali sejuta kenangan yang terpendam
Membongkar kisah manis yang terkubur… bersama waktu
Bingkai foto kusam… hitam putih… berdebu
Saksi bisu beribu warna… ceria…
Q-Pooh
Selasa, Juni 16, 2009
hadirku
Aku hadir dalam setiap mimpi indahmu
Bergandengan tangan meniti alur kehidupan
yang selalu berubah
nikmati pepohonan hijau, rindang memeduhi hati
yang berbunga
rasakan semilir angin surga, sejuk…
damai… segarkan kehampaan
kau hadir dalam setiap desahan nafasmu
mengalir dalam nadi kehidupan penuh makna
memenuhi ruang kosong kehampaan
memberi ruh semangat dalam cinta
31 Maret 2007, Q-Pooh
Bergandengan tangan meniti alur kehidupan
yang selalu berubah
nikmati pepohonan hijau, rindang memeduhi hati
yang berbunga
rasakan semilir angin surga, sejuk…
damai… segarkan kehampaan
kau hadir dalam setiap desahan nafasmu
mengalir dalam nadi kehidupan penuh makna
memenuhi ruang kosong kehampaan
memberi ruh semangat dalam cinta
31 Maret 2007, Q-Pooh
Sabtu, Juni 06, 2009
cahaya maha cahaya
Cahaya maha cahaya
Berpendar… menelisik di relung hati
Melewati celah kecil kesyirikan…
Menerangi kegelapan.. azab… nista…
Ku rindukan pancaran keindahan_Mu
Menerangi lorong-lorong gelap
Penuh dusta… kemunafikan
Angin… hujan… badai…
tak pernah menghapus dan memadamkan cahaya
karena kekekalan yang Ia punya
keabadian menyelimuti_Nya
karena Dia cahaya maha cahaya
17 April 2007, Q-Pooh
Berpendar… menelisik di relung hati
Melewati celah kecil kesyirikan…
Menerangi kegelapan.. azab… nista…
Ku rindukan pancaran keindahan_Mu
Menerangi lorong-lorong gelap
Penuh dusta… kemunafikan
Angin… hujan… badai…
tak pernah menghapus dan memadamkan cahaya
karena kekekalan yang Ia punya
keabadian menyelimuti_Nya
karena Dia cahaya maha cahaya
17 April 2007, Q-Pooh
berubah dan merubah
Menggantung dalam keputusasaan tanpa jelas arah tujuan
Gelap menyelimuti di setiap langkah kaki berjalan
Tanpa terang… berjalan… dan terus berjalan… tidak peduli
Sudah terlupakan betapa indahnya cahaya
Sinaran dapat menghadirkan warna-warni kehidupan
Bianglala menyapa… syahdu terasa
Tapi… kita terbuai oleh kegelapan
Tanpa pilihan… tanpa tantangan…
tanpa cahaya… tanpa perubahan…
mandeg…. Mati….
Perubahan adalah keniscayaan
16 April 2007, Q-Pooh
Gelap menyelimuti di setiap langkah kaki berjalan
Tanpa terang… berjalan… dan terus berjalan… tidak peduli
Sudah terlupakan betapa indahnya cahaya
Sinaran dapat menghadirkan warna-warni kehidupan
Bianglala menyapa… syahdu terasa
Tapi… kita terbuai oleh kegelapan
Tanpa pilihan… tanpa tantangan…
tanpa cahaya… tanpa perubahan…
mandeg…. Mati….
Perubahan adalah keniscayaan
16 April 2007, Q-Pooh
entas{kan} dari...
Dalam rimbun keangkuhan aku berjalan
Menapaki parit-parit kedengkian, licin… suram
Bisikan nafsu bersautan, memelekku
Nafas syetan semilir di antara dedaunan angkara murka
Cahaya rembulan membuka mataku
Kunang-kunang memberi asa
Akan datangnya cahaya maha cahaya
Yang mampu menyeretku dari belantara kebiadaban
Q-Pooh
Menapaki parit-parit kedengkian, licin… suram
Bisikan nafsu bersautan, memelekku
Nafas syetan semilir di antara dedaunan angkara murka
Cahaya rembulan membuka mataku
Kunang-kunang memberi asa
Akan datangnya cahaya maha cahaya
Yang mampu menyeretku dari belantara kebiadaban
Q-Pooh
ANGIN [Lalu????]
Di mana angin… memberi ruh cahaya penuh warna
Sapuan lirih menyejukkan hati.
Penuhi rongga qolbu penuh cinta
Di mana angin… sesak dada oleh kerinduan tiada tara
Linglung oleh pencarian tiada akhir
Angin tak menyapa… berlalu dalam lintasan kebisuan
Tak membekas guratan kasih sayang
Ku tunggu angin… selimuti kehampaan…
Sejuki qolbu… temani dalam jalan tanpa batas
8 April 2007, Q-Pooh
Sapuan lirih menyejukkan hati.
Penuhi rongga qolbu penuh cinta
Di mana angin… sesak dada oleh kerinduan tiada tara
Linglung oleh pencarian tiada akhir
Angin tak menyapa… berlalu dalam lintasan kebisuan
Tak membekas guratan kasih sayang
Ku tunggu angin… selimuti kehampaan…
Sejuki qolbu… temani dalam jalan tanpa batas
8 April 2007, Q-Pooh
dunia yang congkak atau manusia yang serakah
Pagi buta… rembulan kembali ke peraduan
Menyisakan sinaran terang semalaman
Pagi menyingsing… fajar menampakkan keanggunan
Terangi kegelapan dengan cahayanya yang masih juga redup
Tertutup awan
Kabut tebal menyelimuti bumi
Tak merelakan insan ‘tuk bangun lebih dini
Insan lelap terpekur di atas dipan
Sang surya mengalah… mengintip di jendela
Kabut… redup…
Ayam berkokok dengan congkak
Daun-daun basah oleh belaian embun
Anak kecil terbuai dalam mimpi indahnya… tenang… damai….
Ketika tiba-tiba… bumi menghentak…
Menunjukkan keperkasaannya…
Menggoncang… menggoyang…
Menghempas….
Orang lari tunggang langgang
Bangunan runtuh terkoyakkan… ambruk.. menyakitkan
Bumi marah, bumi murka
Dihempaskannya kecongkakan
Dimusnahkannya kesombongan
Bumi mereda… menyisakan isak tangis memilukan
Menimbun harta benda… mencerabut nyawa…
Meninggalkan kegetiran serta kengerian tak terkira...
Luka menganga di sekujur badan
Menembus tulang… merontokkan hati…
Tercabik hati penuh tanda Tanya…..
Apa yang terjadi dengan bumi… tuhan…
Inikah amarah_Mu… inikah peringatan_Mu… inikah ujian_Mu
Laknatkah ini?. begitu besarkah dosa yang telah kami tabung?
Bersimpuh aku di hadap_Mu Tuhan… Ampuni aku….
Mengenang 27 mei 2006/ 05.55 wib/ 5,9 sr/Q-Pooh
Langganan:
Postingan (Atom)